JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi unjuk rasa terjadi tak hanya di Jakarta, namun meluas di banyak wilayah di Indonesia.
Kematian Affan Kurniawan akibat ditabrak kendaraan taktis milik Brimob, membuat rakyat semakin meradang dan membuat aksi demonstrasi makin meluas dan tak terkendali.
Aksi unjuk rasa berujung kericuhan, perusakan, dan pembakaran. Bahkan, terjadi penjarahan yang dilakukan sekelompok orang.
10 orang meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa. Ratusan mengalami luka-luka dan ribuan lainnya ditangkap kepolisian. Aksi demonstrasi yang diniatkan guna menyampaikan aspirasi, kerap berujung kekerasan dan represi.
Alih-alih mendengarkan tuntutan yang disuarakan para demonstran, pemerintah justru melempar banyak tudingan dan aparat keamanan agresif melakukan penangkapan, mengapa?
Jurnalis senior Budiman Tanuredjo membahasnya bersama:
1. Prof. Sulistyowati Irianto - Koordinator Aliansi Akademisi Peduli Indonesia (AAPI)
2. Savic Ali - Aktivis 1998
3. Sukidi - Pemikir Kebhinnekaan
4. Fathul Wahid - Rektor UII
Saksikan dalam Program SATU MEJA THE FORUM Episode Marak Aksi Demonstrasi, Disikapi Bukan Direpresi. Tayang LIVE Rabu, 3 September 2025 pukul 20.30 WIB di KompasTV.
#demo #dpr #tunjangan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/615486/full-demo-dpr-kemarahan-publik-dugaan-penyusup-hingga-harapan-pada-presiden-prabowo-satu-meja